Sky Garden Resto di Royal Safari Garden
Sky Garden Resto, salah satu tempat nongkrong di Bogor dengan pemandangan bagus.
Kafe yang berada di rooftop Hotel Royal Safari Garden ini menawarkan panorama perbukitan dan hamparan kebun teh yang memesona.
Alamat lengkapnya ada di Jalan Raya Puncak-Gadog, Nomor 601, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: 9 Rekomendasi Tempat Wisata di Puncak Bogor, Cocok untuk Ajak Anak
Koki di tempat ini telah menyediakan makanan dengan menu internasional yang bisa dinikmati sepanjang hari.
Menurut situs resmi Royal Safari Garden, kafe ini buka mulai pukul 06.00-23.00 WIB setiap harinya, dengan waktu sarapan mulai pukul 07.00-10.00 WIB.
Pilihan tempat nongkrong di Bogor
Two Stories adalah salah satu tempat nongkrong di Bogor yang bisa menjadi pilihan.
Lokasinya ada di Jalan Pajajaran Indah V No.7, Baranangsiang, Bogor atau hanya sekitar 3,7 Kilometer (Km) dari pusat Kota Bogor.
Kafe ini punya area indoor, outdoor dan rooftop dengan detail kaca dan batu bata serta dekorasi tanaman di berbagai sudut.
Baca juga: 7 Aktivitas di Alun-alun Kota Bogor dan Sekitarnya, Rekreasi sampai Kulineran
Kafe dengan menu hidangan Nusantara dan barat ini dibuja mulai pukul 11.00 WIB sampai 23.00 WIB untuk Senin hingga Jumat, sementara Sabtu dan Minggu buka pukul 10.00 WIB sampai 23.00 WIB.
KOMPAS.com – Sejumlah tempat di Bogor, Jawa Barat, memiliki panorama alam yang masih asri dan menyegarkan mata.
Jika kamu sedang mencari tempat nongkrong di Bogor yang tak hanya nyaman, tapi juga punya tampilan yang cantik dan Instagramable, berikut sejumlah tempat yang bisa kamu kunjungi, seperti disusun oleh Kompas.com.
Baca juga: 13 Wisata Bogor untuk Anak dan Keluarga, Pas buat Libur Sekolah
Edensor Hills Cafe & Resto
Edensor Hills Cafe & Resto, salah satu tempat nongkrong di Bogor dengan pemandangan bagus.
Melansir situs resminya, seperti namanya, kafe yang berlokasi di Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat ini terinspirasi dari pedesaan subur yang indah di pedalaman Inggris, Edensor.
Ini tercermin dari pemilihan desain eksterior dan interiornya yang punya nuansa pedesaan yang begitu kental.
Baca juga: 8 Tempat Trekking di Sentul Bogor, Bisa Buat Anak dan Keluarga
Tak hanya menyediakan makanan dan minuman, Edensor Hills juga menyediakan penginapan dengan konsep serupa yang nyaman serta indah dipandang.
Pengujung yang nongkrong di tempat ini bisa melihat panorama Gunung Salak serta Air Terjun Bidadari yang mempesona.
Cimory Riverside, salah satu tempat nongkrong di Bogor dengan pemandangan bagus.
Cimory Riverside adalah tempat wisata yang memiliki kafe dan restoran dan menawarkan beraneka makanan dan minuman berbahan dasar susu.
Selain sebagai pilihan destinasi wisata bersama keluarga atau rombongan, kamu yang mencari tempat nongkrong di Bogor juga bisa menjadikannya sebagai pilihan.
Baca juga: Foto Ring Tail Lemur Juara Lomba Foto Satwa di Taman Safari Bogor
Bukan hanya olahan susu yang bisa dinikmati di tempat ini, tetapi juga menu makanan seperti sosis Cimory yang sangat terkenal.
Lokasinya yang ada di pinggir Sungai Ciliwung membuat pengujung bisa berjalan-jalan di sekelilingnya setelah menyantap hifangan.
Jam operasional wisata Cimory Riverside adalah dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB.
Popolo Coffee, salah satu tempat nongkrong di Bogor dengan pemandangan bagus.
Popolo Coffee punya bangunan yang tampak cantii karena didominasi ksca sehingga tempatnya terlihat lebih terang.
Kafe yang Berlokasi di kompleks Finch Coffee & Kitchen ini juga asri karena meletakkan dekorasi berupa berbagai jenis tanaman di berbagai sudut.
Baca juga: 7 Tempat Wisata di Bogor yang Buka Saat Lebaran 2022
Jika sedang mencari tempat nongkrong di Bogor, Popolo Coffee bisa jadi pilihan yang tepat.
Konsep dari kedai kopi ini terinspirasi daerah tropis di Indonesia. Ini terlihat dari pilihan dekorasi dan furnitur yang didominasi bahan kayu, bambu, atau rotan.
Ada tiga cabang Popolo Coffee di daerah Bogor dan semuanya dibuka setiap hari pukul 09.00-18.00 WIB, kecuali pada hari Minggu.
PULAUJUDI88 adalah produk air minum yang menawarkan kesegaran alami yang diambil langsung dari mata air Gunung Sala, .Air berasal dari mata air alami tanpa campuran bahan kimia, Menggunakan teknologi canggih untuk menjaga kebersihan dan kemurnian air, Kandungan mineral alami yang baik untuk tubuh.
MERCUSUAR.CO, BANJARNEGARA – Tidur di kamar hotel sudah lazim ditemui di berbagai tempat di dunia. Kalau tidur di sebuah villa yang berada di kaki gunung barulah sensasional dan memberi arti sebuah hidup anda.
Adalah Platinum Villa Dieng, sebuah villa dengan beragam kenyamanan ditawarkan saat anda menginap disana. Terletak di punggung kaki pegunungan Dieng, sebuah gunung purba yang dahulu kala membentang luas. Villa ini berada di antara lereng gunung itu yang secara tata pemandangan bikin wisatawan manja.
Siang tersaji hamparan bukit dan malam tersaji gerlip lampu-lampu yang tersorot dari pemukiman. Ahha….pada siang hingga sore anda bisa melihat bagaimana kabut menyapu pelan merangka diantara kebun-kebun kentang. Indahnya tak ada duanya dan akan memanjakan mata.
Banyak wisatawan memilih villa ini untuk menginap setelah sehari penuh kelelahan mengunjungi obyek wisata di Dieng. Untuk ke lokasi dari pusat candi Arjuna sekitar 15 menit, jarak tempuh yang masih rasional untuk beristirahat agar tidak membosankan untuk tidak melulu nginap dipusat Dieng.
Tempatnya romantis berkonsep modern dengan akses bangunan hijau. Dari sejumlah kamar yang ditawarkan harga per malamnya bervariasi. Ada 2 lantai dengan kapasitas 6-8 orang. Terdapat 1 kamar mandi, ruang tamu eksklusif, dapur, ruang makan dan teras yang menghadap ke bukit. Pada hari-hari biasa sewa per malamnya Rp 1,1 Juta, pada akhir pekan Rp 1,3 Juta dan hari-hari khusus dan libur nasional Rp 1,5 Juta. Platinum Villa Dieng Tawarkan Tidur Di Punggung Kaki Gunung
Platinum Villa Dieng Lokasi : Sumberejo Batur No admin :082326481116
Untuk lebaran anda harus booking sejak sekarang. Jika tidak jauh-jauh hari biasanya tidak dapat kamar. (choty)
TRAVELNESIA.ID, BANJARNEGARA – Tidur di kamar hotel sudah lazim ditemui di berbagai tempat di dunia. Kalau tidur di sebuah villa yang berada di kaki gunung barulah sensasional dan memberi arti sebuah hidup anda.
Adalah Platinum Villa Dieng, sebuah villa dengan beragam kenyamanan ditawarkan saat anda menginap disana. Terletak di punggung kaki pegunungan Dieng, sebuah gunung purba yang dahulu kala membentang luas. Villa ini berada di antara lereng gunung itu yang secara tata pemandangan bikin wisatawan manja.
Siang tersaji hamparan bukit dan malam tersaji gerlip lampu-lampu yang tersorot dari pemukiman. Ahha….pada siang hingga sore anda bisa melihat bagaimana kabut menyapu pelan merangka diantara kebun-kebun kentang. Indahnya tak ada duanya dan akan memanjakan mata.
Banyak wisatawan memilih villa ini untuk menginap setelah sehari penuh kelelahan mengunjungi obyek wisata di Dieng. Untuk ke lokasi dari pusat candi Arjuna sekitar 15 menit, jarak tempuh yang masih rasional untuk beristirahat agar tidak membosankan untuk tidak melulu nginap dipusat Dieng.
Tempatnya romantis berkonsep modern dengan akses bangunan hijau. Dari sejumlah kamar yang ditawarkan harga per malamnya bervariasi. Ada 2 lantai dengan kapasitas 6-8 orang. Terdapat 1 kamar mandi, ruang tamu eksklusif, dapur, ruang makan dan teras yang menghadap ke bukit.
Pada hari-hari biasa sewa per malamnya Rp 1,1 Juta, pada akhir pekan Rp 1,3 Juta dan hari-hari khusus dan libur nasional Rp 1,5 Juta. Platinum Villa Dieng Tawarkan Tidur Di Punggung Kaki Gunung
Platinum Villa Dieng Lokasi : Sumberejo Batur No admin :082326481116 Untuk lebaran anda harus booking sejak sekarang. Jika tidak jauh-jauh hari biasanya tidak dapat kamar. (choty)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Peradaban Indus,[3] 2800 SM–1800 SM, merupakan sebuah peradaban kuno yang hidup sepanjang Sungai Indus yang sekarang merupakan wilayah Pakistan dan India barat.[4] Peradaban ini juga dikenal peradaban yang berpusat di kota Mohenjo Daro dan Harrapa.[5] Keruntuhan peradaban ini ditengarai disebabkan Sungai Saraswati Veda yang mengalami kekeringan pada sekitar akhir 1900 SM akibat tingkat radiasi matahari yang cukup tinggi sehingga memengaruhi curah hujan di sekitar lembah.[6][7] Para arkeolog mengungkapkan peradaban Lembah Indus merupakan peradaban kuno paling luas yang ditemukan setelah situs peradaban Mesopotamia dan Mesir. Pada tahun 1980 peradaban Lembah Indus ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.[8] [1] [9]
Orang-orang Dravida atau penutur bahasa Proto-Dravida (leluhur dari Tamil, Telugu, Kannada, dan Malayalam) yang diperkirakan merupakan pendiri kota kuno ini sendiri masih menjadi perdebatan dikalangan para arkeolog.[10] Riwayat mereka tak dapat ditelusuri hingga sekarang. Bahasa dan aksara mereka dalam artefak-artefak yang ditemukan di sana masih sedikit yang dapat dipecahkan hingga sekarang.[11] Uniknya di kota tersebut tidak ditemukan bangunan untuk kegiatan religius dan tanda-tanda sistem kasta seperti kuil-kuil dan monumen besar yang megah.[12][13] Hal ini mengakibatkan para peneliti berspekulasi kalau masyarakat Mohenjo Daro dan Harappa merupakan peradaban yang hidup bergantung sepenuhnya pada ilmu pengetahuan (sudah meninggalkan praktik keagamaan) dan memiliki filosofi hidup yang tinggi (terlihat dari ketiadaan sistem kasta dalam hierarki sosial).[14] Berdasarkan dari peninggalan yang ditemukan, mereka merupakan salah satu peradaban yang sudah maju dengan adanya bukti timbangan dan ukuran yang sudah memiliki standar, ukiran cap, stempel perangko, tembikar dan telah mengenal teknik peleburan logam seperti tembaga, perunggu, dan timah.[11][15] Disamping itu Mohenjo Daro dan Harappa merupakan kota yang sangat berkembang, banyak rumah yang memiliki sumur dan kamar mandi serta sistem saluran air bawah tanah yang kompleks.[4][12][16]
Keruntuhan peradaban ini diduga disebabkan oleh perubahan iklim. Perubahan iklim pada masa itu menyebabkan zaman es kecil yang mengakibatkan musim kemarau menjadi lebih kering yang berdampak negatif terhadap pertanian. Hal inilah yang membuat masyarakat peradaban tersebut pindah ke desa-desa kecil di kaki bukit Himalaya. Selain itu pada saat yang sama datang peradaban Indo-Arya dengan membawa peralatan yang lebih canggih.[17] Bangsa Indo-Arya ini ditengarai menyerang masyarakat Lembah Sungai Indus karena di sekitar bekas kota ditemukan sisa kerangka yang seolah-olah menunjukkan bukti kuat adanya penyerbuan.[18] Dugaan lainnya dari keruntuhan peradaban ini adalah disebabkan oleh banjir karena kota ini tampaknya begitu padat penduduk dan banjir telah terjadi berulang kali,[18] namun sayangnya bukti ini dirasa kurang kuat karena tidak seluruh kota hancur oleh banjir.[12] Dugaan lainnya adalah karena perkembangan sosial budaya dari pertanian ke bidang lainnya sehingga kota ini kemudian ditinggalkan.[12]
Upaya Pelestarian Lingkungan: Program Hijau Gunungkidul Pelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bersama untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam demi keseimbangan ekosistem dan kualitas hidup manusia.…
Kebudayaan Lembah Sungai Indus
Bree Coffee dan Kitchen
Tempat nongkrong di Bogor lainnya adalah Bree Coffee and Kitchen, yang ada di Jalan Raya Cihideung Nomor 36, Cijeruk, Bogor. Lokasinya sekitar 12,9 Km dari pusat kota.
Kafe dengan konsep semi outdoor ini memberikan kesan sejuk dan asri karena pohon-pohon tinggi dan rimbun yang mengelilinginya.
Tempat ini juga bisa jadi pilihan jika kamu ingin mencoba ngopi dengan latar belakang Gunung Salak.
Baca juga: Dbunder View, Tempat Camping Murah dengan View Gunung Salak
Tersedia banyak spot foto menarik, salah satunya jembatan warna merah dengan latar pemandangan alam.
Bree Coffee dan Kitchen buka setiap hari dari pukul 10.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Tempat wisata bernama Kopi Tubing, salah satu tempat nongkrong di Bogor dengan pemandangan bagus.
Kopi Tubing juga bisa jadi pilihan jika kamu mencari tempat nongkrong di Bogor.
Lokasinya berada di pinggir Sungai Cikuluwung dan punya desain sederhana, namun memukau.
Baca juga: 6 Tempat Wisat Dekat Devoyage Bogor, Bisa Mampir Bareng Keluarga
Tak hanya bisa nongkrong sambil menyantap makanan dan menyesap minuman kesukaan, pengujung juga bisa bermain air.
Tersedia wahana rafting dengan ban dan pelampung bagi pengujung yang ingin merasakan derasnya arus Sungai Cikuluwung.
Harga tiket masuknya Rp 10.000 per orang. Jam bukanya mulai pukul 09.00-20.00 WIB setiap Senin hingga Jumat. Sementara Sabtu dan Minggu mulai pukul 08.00-21.00 WIB.
The Lake House memiliki konsep alam yang asri dan berdiri di tengah hutan pohon pinus. Lokasinya tak jauh dari Taman Safari Bogor atau sekitar 27 Km dari pusat Kota Bogor.
Kafe tiga lantai ini punya area luar ruang yang populer dengan meja terpasang di tengah-tengah kolam.
Pada malam hari, kafe ini terlihat indah dengan lampu-lampu yang terpasang cantik dan tampak padu dengan bangunan berbatu bata dan pohon-pohon pinus menjulang di sekelilingnya.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Alam di Bogor, Kemah dengan Pemandangan Gunung
The Village Resto & Cafe
Ini adalah pilihan tempat nongkrong di Bogor lainnya yang tak kalah cantik. Kafe ini berlokasi dekat dengan Taman Safari Indonesia.
Lokasinya ada di Jalan Pasar Cikreteg KM 3,5 Pancawati Caringin, Pancawati, Barat, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dikelilingi pohon-pohon pinus, kafe ini memberi kesan sejuk dan menenangkan bagi pengunjungnya.
Baca juga: 7 Tempat Wisata Dekat Stasiun Bogor, Ada Banyak Taman dan Museum
The Village Resto & Cafe menawarkan berbagai fasilitas, seperti kolam renang, gazebo, api unggun hingga penginapan.
Pelangi Cafe & Resto
Tempat makan yang ada di kawasan Bukit Pelangi ini cukup populer di kalangan anak muda, terutama yang tinggal di sekitar Bogor.
Disarankan berkunjung di malam hari karena pemadangannya lebih indah dengan gemerlap lampu-lampu kota yang terlihat dari ketinggian.
Baca juga: 20 Oleh-Oleh Khas Bogor yang Populer
Kafe ini memiliki beberapa fasilitas menarik untuk dicoba, seperti tempat glamping dan kolam renang.
